ETIKA
DAN NILAI LINGKUNGAN
JEJAK
EKOLOGIS PRIBADI
OLEH :
Tri
Restu Handayani
12131011124
trirestu_handayani@yahoo.com
Dosen :
Prof. Dr. Supli Effendi
PROGRAM
PASCASARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
STIK
BINA HUSADA
PALEMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bumi memiliki tingkat
keterbatasan sumber daya. Selama
bertahun-tahun para ilmuwan telah mengembangkan kalkulator dan spreadsheet yang
mampu mengukur jumlah sumber daya bumi yang diperlukan dalam rangka memproduksi makanan untuk manusia, menangani
proses limbah, menyediakan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mendukung mesin
yang berguna bagi kelangsungan dan aktivitas hidup manusia di bumi.
Jejak ekologis atau ecological footprint
adalah sistem yang mengukur seberapa banyak ruang (di darat dan air) yang
diperlukan manusia untuk menghasilkan sumber daya yang mereka butuhkan dan
menyerap limbah yang mereka hasilkan. Kalkulasi jejak ekologis dilakukan dengan
menghitung berapa hektar ruang hidup (darat dan air) di bumi yang dibutuhkan
oleh seorang manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya dalam setahun.
Pada 2001 kapasitas lahan kehidupan (biocapacity)
bumi hanyalah 11.3 miliar global hektar yang hanya merupakan seperempat
permukaan bumi atau hanya memberi jatah paling tinggi 1,8 gha per orang. Adapun
WWF (2005) pernah menghitung bahwa rata-rata per kapita jejak ekologi per orang
di bumi adalah 2,2 gha, artinya secara rata-rata penduduk bumi mengalami
defisit 0,4 gha.
Penyebab utama persoalan yang dihadapi
manusia dan mengakibatkan kekhawatiran adalah terlampau tingginya pengurasan
sumber daya alam, tingginya kebutuhan dan gaya hidup, serta pelepasan gas-gas
rumah kaca, termasuk di antaranya karbon dioksida (CO2), diiringi dengan
lajunya pertumbuhan penduduk dunia yang semakin masif, yang menghendaki
pengurasan terhadap sumber daya alam yang lebih tinggi lagi.
Laporan Living Planet Report 2012
menunjukkan kecenderungan yang
mengkhawatirkan yakni peningkatan jejak ekologis yang terus berlanjut. Data
terbaru pada 2008 menunjukkan jejak ekologis yang ditinggalkan manusia
telah melebihi kapasitas biologis bumi, dimana bumi hanya mampu memproduksi
sumber daya terbaru dan menyerap CO2 sebesar 50 % dari yang dibutuhkan dunia
saat ini.
Secara keseluhan,
jejak ekologis manusia telah menjadi dua kali lipat sejak tahun 1966.
Membutuhkan setidaknya 1,5 tahun bagi planet bumi untuk meregenerasi sumber
daya terbaru yang dapat dimanfaatkan manusia, serta menyerap karbon yang
dihasilkannya dalam jangka waktu yang sama. Keterlampauan Ekologis atau yang
dikenal dengan istilah “ecological overshoot” ini secara umum disebabkan oleh
emisi karbon dan permintaan akan bahan pangan, namun ketersediaan lahan dan
pengalokasiannya bisa dipastikan akan segera menjadi isu utama.
Rata-rata jejak ekologi tertinggi per
kapita: penduduk Amerika Serikat (9,5 gha), Inggris (5,45 gha), dan (Swiss 4
gha), sedangkan Indonesia
diperkirakan rata-rata (1,2 gha). Adapun jejak ekologi terendah adalah Bangladesh,
dengan rata-rata (0,5 gha). Pendekatan ini menunjukkan bahwa semakin kaya suatu
negara dan bangsa, semakin besar jejak ekologi mereka dalam menguras sumber
daya di bumi. Dengan demikian, kapasitas yang diperlukan dengan gaya hidup
negara-negara maju jauh lebih boros, sehingga untuk bangsa Amerika--guna
memenuhi gaya hidup mereka--diperlukan 9,5 planet setara dengan bumi, sedangkan
warga Inggris memerlukan lima planet dan pola jejak ekologi rakyat Swiss
memerlukan empat planet lagi. Jadi gaya
hidup mereka di negara-negara kayalah yang menjadi penekan kemampuan
bumi--dalam menyediakan suplai sumber daya alam. \
1.2 Tujuan
1.
Untuk mengetahui jejak ekologis di Indonesia
2.
Untuk mengukur dan mengetahui jejak ekologi
pribadi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jejak Ekologis Indonesia
Berdasarkan laporan WWF, jejak ekologis di Indonesia
rata-rata diperkirakan sekitar 1,2 gha. Deputi Direktur Konservasi WWF Indonesia, Budi Wardhana,
mengatakan bahwa populasi penduduk mempengaruhi jejak ekologis di Indonesia. Pada
tahun 2004 ekonomi Indonesia
secara perlahan mulai pulih dari goncangan krisis global meski masih rentan
dengan kondisi politik, sosial maupun keamanan pertahanan. Sedangkan dari sektor pertumbuhan karbon, Indonesia terus meningkat dan kini menempati
peringkat kedua di bawah China.
Emisi karbon akan terus meningkat
secara drastis bilamana terjadi perubahan fungsi lahan serta pembukaan hutan
skala luas. Berdasarkan kajian tahun 1971 - 2004, efisiensi energi di Indonesia
dikategorikan masih rendah. Indonesia
merupakan Negara dengan sumbangsi karbon
yang cukup tinggi. Bahkan jika dibandingkan dengan China,
Australia, dan negara lain, Indonesia
adalah Negara dengan energi yang paling kotor.
Nilai efisiensi sumber daya Indonesia
berada di posisi 6,60, jauh di atas rata-rata dunia yakni 2,61. Beragam
kejadian terkait perubahan iklim yang terjadi di Indonesia menimbulkan sejumlah
bencana. Di antaranya 108 kejadian banjir dan tanah longsor per tahun, penyakit
berkaitan dengan perubahan iklim 27 kejadian per tahun, cyclon 10 kejadian,
kebakaran hutan 9 kejadian dan kekeringan 8 kejadian. Berdasarkan kajian jejak
ekologis tersebut, Indonesia
akan mengalami defisit pada tahun 2016.
2.2 Jejak Ekologis Pribadi
Menghitung Seberapa Besar Jejak Ekologiku
A. Transportasi
Dengan apa anda
bepergian hari ini?
a) Berjalan…..0
b) Bersepeda…..5
c) Dengan Angkutan Umum….10
d) Menumpang.....15
e)
Kendaraan Pribadi ….2x 30
Nilaiku
60
Sub-Total
: 60
B. Penggunaan Air
Seberapa banyak air
yang digunakan?
a) Tidak
mandi….0
b) Mandi, 1-2 menit. ….5
c) Mandi, 3-6
menit.….10
d) Mandi, 10 min
….2x
20
e) Mandi
dengan air satu bath tub penuh….20
f) Mandi
dengan air setengah bath tub….10
g) Mandi
dengan air bekas orang lain….10
h) Menggosok
gigi dengan air kran tetap mengucur….5
i) Mencukur
kumis/jenggot dengan air kran tetap mengucur….5
Nilaiku
10
Sub-Total
: 30
C. Berpakaian
1. Saya
menggunakan pakaian lebih dari sekali sebelum di cuci?
a) Sering….0
b) Kadang-kadang….2x
5
c) Tidak pernah….10
2. Saya
menggunakan pakaian bekas (yg diperbaiki)
a) Iya….(-5)
b)
Tidak….0
3. Saya
memperbaiki baju saya sendiri?
a) Iya….(-5)
b)
Tidak….0
4. 50% dari
baju saya adalah baju turunan?
a) Iya….(-5)
b) Tidak….0
5. Saya
membersihkan dan mengeringkan baju?
a) None….0
b) 1-5 lembar….10
c) Lebih dari
6 lembar….20
Nilaiku
10
Sub-total:
10
D. Rekreasi
1. Seberapa
banyak peralatan yg diperlukan ?
a) tidak ada
atau sedikit….0
b) beberapa….1x 10
c) cukup
banyak….20
2. Seberapa
luas lahan yg dibutuhkan untuk rekreasi anda?
a) tidak ada atau sedikit….0
b)
sedang (<1
hektar) 1x 10
c) cukup besar (>hektar)…20
3. Saya menghabiskan uang hari ini untuk belanja (pakaian,
baju, peralatan olahraga)?
a)
Tidak ada….0
b) $5…5
c) $10…10
c) $10+…1 pt. per dollar
Nilaiku
20
Sub-Total:
20
E. Makanan
1. Berapa
porsi daging yang dimakan sehari?
a)
0….0
b) 1 porsi….1x 10
c) 2 porsi….20
d) 3 porsi….30
2. Seberapa
banyak makan bersisa di piring?
a) tidak ada…1x 0
b) sedikit….5
c) cukup
banyak….10
3. Saya
mengkonsumsi campuran sisa sayur dan buah?
a) ya….0
b) tidak….1x 10
4. Makanan yang saya makan adalah makanan lokal?
a) semuanya….0
b) beberapa...1x 10
c) tidak ada….20
5. Makanan yang saya makan adalah produk organik?
a) semuanya….0
b) beberapa..1x 10
c) tidak ada….20
6. Makanan yg
dikonsumsi dibungkus
plastik/kertas?
a) Tidak….0
b) beberapa….1x 10
c) Semuanya….20
Nilaiku
25
Sub-Total
: 25
F. Sampah
1. Seberapa besar penampungan sampahnya?
a) peti kayu….30
b) kotak sepatu….1x 20
c) secangkir….5
d) tidak ada sampah….0
Nilaiku
5
Sub-Total
: 15
Adapun total sub nilaiku untuk
A-F (Total 1) = 160
G. Ruang Tinggal
Luas rumah : jumlah penghuni =
80 : 3 = 20.7
Nilaiku
untuk Total 2 = 42
Total
2 = 42
TOTAL KESELURUHAN=
(Total 1 + Total 2) X 3
( 160+20.7)
x 3 = 180.7 x
3 = 442.1
Total keseluruhan dibagi 100 = jejak ekologis anda dalam
satuan hektar
JADI JEJAK
EKOLOGIS PRIBADI = 4,421
HEKTAR
BAB III
PENUTUP
Jejak ekologis masing-masing Negara dipengaruhi oleh laju
pertumbuhan penduduk yang berdampak pada kebutuhan akan sumber daya yang ada di
bumi menjadi meningkat. Sementara
bumi memiliki tingkat keterbatasan sumber daya.
Perhitungan jejak ekologis digunakan untuk mengukur jumlah sumber daya
bumi yang diperlukan dalam rangka
memproduksi makanan untuk manusia, menangani proses limbah, menyediakan
bahan bakar yang dibutuhkan untuk mendukung mesin yang berguna bagi
kelangsungan dan aktivitas hidup manusia di bumi.
3.2 Saran
Lama atau tidaknya bumi ini akan bertahan tergantung bagaimana
kepedulian para penghuninya untuk menjaga, memelihara dan memanfaatkan sumber
daya yang ada di bumi seoptimal dan sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Mangunjaya, F. 2005. Gaya Hidup Menghadapi Perubahan Iklim. WWF-www.wwf.or.id
WWF.
Jejak Ekologi untuk Hidup di Satu Bumi.
Environmental Education and Outreach Unit
WWF Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar